Puisi Rindu Buat Kekasih Paling Romantis

Kumpulan Puisi Rindu
Menapaki Kerinduan

ketika sinar rembulan pucat
sesosok rindu tanpa sayap
terbang ke langit malam


gelap mata

gelap hati
membuat ia lupa dimana tempat bersinggah
gelap malam menghapuskan arah dan tujuan


sementara,

dingin sunyi menjadi saksi
jiwa-jiwa yang menggigil
terperosok ke ceruk jurang malam


dalam...

sedalam hatimu


debur ombak di Pantai Barat menghantam jiwaku

tapi tak mampu goyahkan sepi
sapaan angin mengajak kabut dingin
menyusupi pori-pori,
merontokkan tulang..,
tapi tak mampu runtuhkan sunyi


sepi tanpa keheningan

sunyi dalam kebisuan


disitu aku terdampar

sendiri
menapaki kerinduan


by : Pangandaran



Kunyanyikan Rindu



di sini

di antara kemeriahan dan bintang
aku memilih sunyi
di mana telah kutanam hektaran rindu untukmu
ketika malam berjatuhan
hingga terdampar di pagi


dan untuk kesekian kalinya

aku merasa kau begitu jauh
meski kita masih saling berteduh
di bawah langit yang sama


kekasihku...

jika kau percaya angin adalah satu
jika kau percaya samudera adalah biru
akan kunyanyikan rindu ini
lewat angin, lewat laut
lewat sunyi
dan denting malam


by : Ciamis



Cinta di Matamu



entahlah..,

berapa kali harus kuyakinkan dirimu
bahwa rindu yang mengalir dalam darahku adalah rindumu


mungkinkah..,

kau dengar
cerita yang tergelar lewat bisunya malam
itu cerita cinta
tentang kau dan aku


kau tahu

purnama ini begitu indah
walau tak seindah senyummu
yang terakhir kali
masih kuingat


kasih..,

aku lihat senyummu
di antara bintang dan bulan purnama
aku dengar suaramu
lewat hembusan angin dan gesekan daun-daun


tapi rinduku belum juga terobati



kasih..,

apakah hari ini kau simpan rindu
seperti rindu yang menggunung di hatiku..?


ah..,

bila saja mungkin
ingin kulihat cinta di matamu
sekali lagi..!


by : ciamis



Harapanku



Letih sudah kumenahan rindu

rindu yang tak kesampaian
mungkinkah jadi kenyataan
atau hanyalah sebuah angan


Lelah kini kubertahan

dalam kesepian jiwa
mungkinkah ia merasakan
ataukah hanya bertepuk sebelah tangan saja


Aku ingin

suatu hari nanti
ia menyadari
hati ini yang menyayangi


Harapku

bila mungkin aku tiada lagi
ia tersenyum
atas tulus cinta yang kuberi


Puisi ini karya: Danti Nur Mawaddah


Kepada Sang Rembulan


kepada sang rembulan

apakah salamku telah kau sampaikan atau sengaja kau simpan sebagai kenangan
dan malam menertawaiku…


ia mengajakku menari,meski tampak malu-malu namun wajahnya nampak cantik dengan sedikit guratan cahaya

ia berbisik padaku “aku mengenalmu sebelum rindu membelaimu ”
di suatu sudut aku tertawa…

kami menari…dan menari…
menciptakan tarian dalam rindu yang cemburu
sesekali ku lihat air mata dari kelopak indah yang merindu
di suatu sudut aku tertawa…


malam beranjak perlahan di hening yang tertahan

mencumbu rindu yang meluru dalam jiwa sang perindu
meski kerinduan tertahan dalam bait-bait penantian
tapi waktu akan memberi jawaban…


puisi ini by : Noah vetra



Jiwa Kosong



kasih……

merangkai kata ungkapan jiwa
terhampar dalam hamparan
sejak tiada mendengar suaramu
sangat terasa kehampaan
hari-hari sunyi tanpa gairah
jiwa kosong
semua terasa mati
kasih…….
karena cinta teramat dalam
pengharapan dalam penantian
hati menangis ….teriris
rindu akan dirimu di setiap waktu
memeluk bayangan mu di setiap tidur
ku garis pada renungan hati
selagi jiwaku masih ada
dirimu akan tetap ku raih….
namun……
jika diriku sudah tiada
suatu kebanggaan
bahwa diriku telah memiliki
“CINTA SEJATI”


“Pujangga Kelana ”



Kemana Rindu kan Menepi?



ingin ku lukis wajah rembulan di kanvas merah sang malam, dengan sedikit guratan warna ungu dan jingga

membentuk gulungan awan yang menyiratkan makna kerinduan


kemana perginya sang bidadari,ia tak kulihat lagi dengan sayapnya yang putih terang,ia selalu terbang dan tersenyum diantara awan dan rembulan

apakah malam telah menuntunnya kembali pulang
tetapi kemaren ia masih bersamaku
duduk dan berbincang santai..


aku masih mendengar tawanya dari kejauhan

lembut seperti dentingan dawai…
dan aku masih merasakan senyumnya meski sekilas di balik awan…

Resah menyelinap perlahan
menenggelamkanku dalam palung yang teramat dalam
menghempasku jauh dalam pusaran rindu yang tak tergantikan


kemana perginya sang bidadari

di ujung senja rindu menanti dan tertati
melukis rangkaian bait-bait salam
berharap hadir dalam ingatan…


Kemana rindu kan menepi by Noah vetra



Binar Rindu



Desir waktu kian bergulir

Memucat paras sang nawan
Derai seketika tegup-tegup jantung
Menuntun aksara sang pemilik lara


Pijak malam mengelabuhi hening

Hasrat terpendam membeku di sendi
Hingar menggelegar menggema
Hujatkan seruan seribu tanya?
Haruskah ku patri rinduku
Di dalam bilik hati dan kusulamkan
Di setiap palung jiwaku?


Tuhan :

Bila benar binar rindu ini tak kan
Ber tuan maka redupkanlah
Bersama angan yang kerap
membayang
Di dalam purnama-purnama malam
Agar hati tak lagi melayarkan mimpi
Dalam kesemuan…..


” Binar Rindu ”


Tidak ada komentar: